SELAYANG PANDANG TENTANG KAWASAN KARST TEPIAN LANGSAT DALAM ‘MARANG ILAS BEUKIR’







Desa tepian langsat merupkan salah satu desa yang terluas dikecamatan Bengalon. Dengan keluasan yang lebih dari satu juta hectare tersebut tentu bukan hal yang mudah untuk menatanya,apalagi 85 % dari keluasan tersebut merupakan hutan yang belum terbuka. Meski demikian sudah baranng tentu tepian langsat memiliki berbagai potensi besar dan lugas guna memenuhi berbagai keperluan hidup manusia. Selain terdapat hamparan yang sangat luas memungkinkan untuk dibangunnya sector perkebunan berskala besar, juga terdapat bentangan pegunungan kapur terbesar diasia tenggara. Yang didalamnya telah ditemukan peninggalan-peninggalan sejarah penting berupa lukisan tangan didinding-dinding gua. Saat ini peninggalan budaya tersebut sedang dalam proses untuk dikembangkan menjadi pusat pariwisata dunia.

Meski merupakan Desa yang berumur cukup tua dikecamatan bengalon ini, tidak membuat Tepian Langsat menjadi salah satu desa yang maju dibanding dengan desa-desa yang lainnya. Tapi sebaliknya, perpindahan penduduk dari tepian langsat ke sepaso kurang lebih 15 tahun yang lalu membuat perkembangan ditepian langsat terkesan cukup lamban. Sedikitnya jumlah penduduk serta terbatasnya sumber daya manusia yang dimiliki, juga merupakan salah satu penyebab pertumbuhan perekonomian ditepian langsat tidak pernah meningkat. Meskipun banyak putra daerah yang berasal dari tepian langsat yang kini telah berhasil dan mempunyai sumber daya manusia yang cukup. Tapi sangat sedikit sekali yang mau kembali ataupun ikut andil didalam memikirkan perkembangan demi kemajuan masyarakat tepian langsat secara umum.

Pola kehidupan yang bergantung dengan hasil alam merupakan satu-satunya mata pencarian utama bagi masyarakat disana sampai saat ini. Bertani, mencari binatang buruan/jerat, sarang burung wallet, madu, bekerja kayu, nyadap aren (membuat gula merah), serta mencari ikan merupakan usaha yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupn mereka sehari-hari.

Akan tetapi dewasa ini semua hasil alam tersebut sudah mulai berkurang dan lambat laun akan segera habis dengan sendirinya. Lantas, 5 tahun kedepan apalagi yang dapat mereka harapkan jika seandainya hasil alam yang selama ini menjadi sumber kehidupan mereka telah musnah/hilang?

Telah diketahui banyak pihak, bahwa hutan ditepian langsat telah menjadi “sapi perahan” para “pencari uang”. Baik orang local maupun orang pendatang, baik pemerintah maupun swasta.
Selama ini kekayaan alam ditepian langsat menjadi sumber perdagangan dan pertumbuhan ekonomi bagi sebagian besar masyarakat bengalon, itu dapat dilihat dengan adanya perusahaan-perusahaan kayu, dan berlabuhnya kapal-kapal pengangkut kayu (kapal pedangkang), serta berdirinya sawmill yang mengolah kayu masak yang 95 % bahan bakunya berasal dari tepian langsat.

Dan lebih parahnya lagi, pengambilan sumber daya alam tersebut, Sayangnya, saat ini telah berubah menjadi penyebab utama kerusakan hutan yang luas, yang berdampak pada terganggunya system perekonomian dibengalon. Seperti yang sudah pernah kita alami 2 tahun terakhir ini (banjir besar dll). Walupun hal itu sangat mungkin karena adanya factor terjadi 2 kali kebakaran besar dalam 5 tahun terakhir, namun disisi lain adanya sifat “open acces” dari hutan tepian langsat dan bengalon secara umum yang boleh jadi berdampak terhadap derasnya penyusutan hutan. Sifat “open acces” itu justru makin marak dijaman reformasi sekarang ini : Penebangan kayu liar, dan pencurian sarang burung wallet makin kasat mata terlihat. Hal itupun masih diluar perhitungan dampak dari sejumlah pertambangan yang ada dibengalon. Sifat “open acces” yang seolah-olah merupakan daerah sumber daya yang tidak dimiliki siapapun sehingga bebas dimanfaatkan oleh siapapun saja.

Selain itu, Ekplorasi yang hanya bagaikan menunggu bom waktu akan berubah menjadi Ekploitasi, tentunya akan lebih membahayakan pola hidup masyarakat tradisional dan akan menghancurkan habitat-habitat penting lainnya.

Karenanya diperlukan suatu terobosan untuk merubah pola pikir didalam memajukan serta meningkatkan perekonomian masyarakat, dan melestarikan kekayaan alam diwilayah ini.

Komentar